Semua transformasi bisnis digital harus dimulai dan diakhiri dengan meningkatkan pengalaman dan memberikan manfaat nyata pemangku kepentingan (Stakeholder).
Stakeholder perusahaan adalah karyawan, pelanggan, mitra, dan komunitas yang dilayani. Hampir setiap CIO/Dir TI/ Kapusdatin terlibat aktif dalam proyek transformasi digital.
Berdasarkan pengalaman sukses melayani digital transformation terhadap puluhan enterprise klien di 2019, kami mencoba melakukan prediksi arah perjalanan transformasi digital di tahun 2020, sebagai berikut:
Organisasi akan terus meminta tim IT untuk membuka lebar gerbang bagi connected customer experiences melalui design user interface yang lebih baik dan modern, serta melakukan upaya yang terorganisir untuk meningkatkan user adoption rate.
User aplikasi mengharapkan perjalanan yang konsisten di berbagai saluran termasuk layanan pesan (messaging service) dan layanan mobile (seluler).
User juga juga mengharapkan pengalaman yang sangat personal.
Upaya peningkatan user experience, interface dan adoption akan meningkat di tahun 2020.
Membuka akses integrasi data dari core system dan menganalisis data adalah jantung dari transformasi digital.
Bisnis menerapkan data mereka untuk meningkatkan pengalaman pelanggan, merampingkan operasi, dan meluncurkan produk dan layanan baru dengan cepat.
Sebagian besar pembuat keputusan di organisasi TI melaporkan silo data menciptakan tantangan bisnis di organisasi mereka.
Kemampuan memecah silo data berkorelasi positif dengan kinerja perusahaan.
Kapabilitas Enterprise service integration dan management sangat diperlukan untuk mengatasi tantangan ini.
Organisasi semakin berinvestasi dalam kemampuan AI untuk mempercepat dan mempersonalisasikan layanan pelanggan, mengurangi bias manusia, dan meningkatkan produktivitas.
Investasi AI di berbagai area mulai dari integrated development environment untuk application development, process automation dan chatbot/voicebot akan terus meningkat di tahun 2020.
Machine Learning (ML), otomatisasi tugas dasar dan agen virtual / chatbots adalah kasus penggunaan AI yang paling umum akan terjadi.
Dalam layanan keuangan, AI menggunakan use case untuk mendeteksi penipuan, layanan investasi, dan proses otomatis persetujuan pinjaman yang diidentifikasi dengan model implementasi perusahaan tertentu.
Dalam ritel industry , AI digunakan untuk penawaran dan promosi yang dipersonalisasi.
Berdasarkan salah satu survey global, Lima puluh tiga persen konsumen mulai bersedia untuk mengizinkan peretail melacak perilaku belanja mereka saat dan di luar toko jika itu berarti mereka dapat menerima penawaran dan promosi yang dipersonalisasi.
Simak Juga:: Tantangan Bekerja Dari Rumah Dan Solusi Sengkuyung
Sebagian besar perusahaan akan mencoba berjalan di lingkungan multi-cloud, tetapi mengelola beberapa cloud adalah rumit, khususnya ketika harus memindahkan beban kerja aplikasi di antara lingkungan cloud.
Pengembangan aplikasi dan kontainerisasi berbasis API adalah dua solusi potensial untuk masalah ini.
Tantangan terbesar dengan strategi multi-cloud adalah kompleksitas, mengelola aplikasi, dan mengelola biaya.
Organisasi berjuang untuk memindahkan beban kerja aplikasi di antara cloud.
Deltadata melihat bahwa API membantu membuka kunci data dan fungsionalitas unik aplikasi yang berada di beberapa lingkungan cloud.
Bisnis terbaik menciptakan efek jaringan dengan membangun ekosistem kolaboratif dari mitra, pelanggan, vendor dan bisnis partner serta pemangku kepentingan eksternal lainnya.
Penelitian menunjukkan bahwa ekosistem digital sedang meningkat dan bahwa perusahaan dapat dengan lancar memasukkan produk dan layanan baru ke dalam pengalaman user mereka.
Contoh nyata co-creating value adalah open platform, open-source , platformifikasi, agregasi data, serverless, dan stateless API architecture.
Bisnis yang mulai me-utilisasi API akan mengalami peningkatan produktivitas, pertumbuhan pendapatan (revenue stream) , dan ruang untuk inovasi.
Salah satu lembaga research mealkukan penelitian bahwa sembilan puluh satu persen organisasi yang memiliki API publik dan / atau private mengalami hasil bisnis/value yang signifikan sebagai hasilnya.
API memungkinkan organisasi untuk berinovasi lebih cepat dan lebih cerdas.
Isu yang sama masih terjadi di tahun 2020 and beyond. Bagaimana membangun aplikasi dengan cepat?
Bagaimana menyederhanakan maintenance aplikasi , bagaimana menyatukan source code dalam satu repo, bagaimana pengembangan front end dan backend menjadi mudah dan cepat,change request menjadi lebih cepat dan mudah.
Shortage skills juga akan menjadi isu signifikan di tahun ini, disebabkan karena kebutuhan akan low code developer yang banyak tidak sebanding dengan upaya vendor low code dan bisnis partner melahirkan talenta low code developers dalam jumlah yang signifikan.
Simak Juga:: Kenali Pentingnya Digital Transformation untuk Perusahaan
Kompleksitas DevOps , harga akuisisi platform full-cycle DevOps yang mahal, membuat celah bagi penyedia cloud untuk memulai bisnis baru yaitu Container as a Service.
Pelanggan tidak perlu membeli dan cukup menggunakan jasa penyedia cloud yang sudah berinvestasi di platform full-cycle DevOps.
Demikian prediksi transformasi digital Deltadata, semoga bermanfaat untuk kita semua menyambut tahun baru. Sukses selalu!
Silahkan hubungi Deltadata lebih lanjut untuk mendapatkan informasi terbaru, melalui email berikut: marketing@deltadatamandiri.com