Mengenal Prinsip Keamanan Jaringan Yang Mudah Dipahami

January 2, 2024
Danar

Mengenal dan memahami prinsip keamanan jaringan dengan baik, pada saat ini merupakan suatu kebutuhan yang tidak terelakkan lagi. Karena untuk dapat menerapkan keamanan pada suatu jaringan, setidaknya Anda perlu mengenal prinsip dasar mengenai hal tersebut.

Pada era digital saat ini, proses pertukaran informasi maupun transaksi melalui jaringan sudah menjadi suatu kegiatan rutin setiap hari. Dengan kondisi tersebut, pada saat ini, tindak kejahatan juga telah memanfaatkan jaringan.

Agar terhindar dari penyalahgunaan informasi, serangan jaringan dan kerugian, terutama bagi pelaku usaha digital. Perlu menggunakan sistem keamanan jaringan yang memadai.

Untuk itu, berikut ini ulasan mengenai prinsip dasar keamanan jaringan, agar dapat menerapkannya dengan baik.

Definisi Prinsip Keamanan Jaringan

prinsip keamanan jaringan

Prinsip keamanan jaringan adalah suatu kaidah yang perlu diterapkan pada software, hardware maupun manusia yang terlibat pada suatu sistem. Untuk menghindari terjadinya penyalahgunaan, serangan maupun kejahatan melalui jaringan pada sistem tersebut.

Pada saat ini selain faktor human error, pelaku kejahatan juga telah merambah ke dunia digital. Untuk itu, khususnya pelaku usaha modern, perlu menggunakan sistem keamanan jaringan maupun sistem yang mereka gunakan.

Namun, tanpa memahami atau setidaknya mengetahui prinsipnya, sangat sulit untuk dapat mengamankan suatu jaringan pada sebuah sistem atau perangkat digital. Karena pada dasarnya keamanan jaringan sendiri merupakan suatu alat keamanan.

Sehingga tanpa mengetahui atau memahami cara kerja atau prinsipnya, alat keamanan tersebut tidak dapat berfungsi dengan baik.

Simak Juga:: Manfaat Menggunakan Cloud Storage yang Perlu Anda Ketahui

6 Prinsip Keamanan Jaringan

keamanan jaringan

Pada dasarnya ada 6 prinsip keamanan jaringan yang perlu terpenuhi agar keamanan jaringan pada suatu sistem dapat berfungsi dengan baik. Berikut ini macam-macam prinsip jaringan yang perlu Anda ketahui.

1. Kerahasiaan

Prinsip kerahasiaan keamanan menyatakan bahwa hanya pengirim dan penerima yang dituju yang dapat mengakses suatu informasi. Jika orang yang tidak berwenang mendapatkan akses ke informasi tersebut, maka kerahasiaannya akan terganggu.

2. Otentikasi

Prinsip otentikasi keamanan menetapkan bukti identitas, memastikan bahwa asal suatu informasi telah teridentifikasi dengan benar.

3. Integritas

Prinsip integritas keamanan menyatakan bahwa informasi tidak boleh berubah. Dengan kata lain, suatu informasi atau data, harus sesuai saat terkirim dan saat mencapai penerimanya.

4. Non-Repudiation

Prinsip keamanan non-repudiation merupakan anti penyangkalan atas suatu informasi yang terkirim. Prinsip ini tidak memungkinkan pengirim informasi untuk menyangkal klaim dia tidak mengirim informasi tersebut.

Ada beberapa situasi ketika pengguna mengirim informasi dan kemudian menolak bahwa dia telah mengirim informasi itu. Misalnya, pengguna X mengirim permintaan ke bank untuk transfer dana melalui internet.

Setelah bank melakukan transfer dana berdasarkan permintaan pengguna X, Pengguna X tidak dapat mengklaim bahwa dia tidak pernah mengirimkan permintaan transfer dana tersebut ke bank. Prinsip keamanan ini mengalahkan kemungkinan seseorang menyangkal sesuatu setelah melakukannya.

5. Akses Kontrol

Prinsip akses kontrol keamanan menentukan siapa yang dapat mengakses apa. Yaitu kita dapat menentukan seorang pengguna untuk dapat mengakses suatu fungsi. Misalnya, kita dapat menentukan bahwa pengguna X dapat melihat catatan basis data tetapi tidak dapat memperbaharuinya. Tetapi pengguna Y dapat mengakses keduanya, dapat melihat catatan, dan dapat memperbaharuinya.

Prinsip ini secara luas terkait dengan dua bidang, yaitu :

  • Manajemen peran, yang lebih fokus pada sisi pengguna, yaitu pengguna mana yang dapat melakukan apa.
  • Manajemen aturan, lebih fokus pada sisi sumber daya, yaitu sumber daya mana yang tersedia.

6. Ketersediaan

Prinsip ketersediaan keamanan menyatakan bahwa sumber daya harus tersedia untuk orang yang berwenang setiap saat. Prinsip ini mencegah terjadinya akses yang tidak syah pada suatu sistem.

Misalnya, karena tindakan yang disengaja dari pengguna lain yang tidak sah, pengguna resmi mungkin tidak dapat menghubungi server. Hal ini membuka peluang serangan interupsi, yang membahayakan ketersediaan sumber daya.

Contoh nyata dari hal ini adalah, misalkan penyerang atau orang yang tidak berwenang Z mencoba mengakses akun FB seorang pengguna. Karena penyerang tersebut tidak mengetahui kata sandi pengguna yang syah, dia mencoba masuk ke akun tersebut menggunakan kata sandi acak.

Setelah percobaan yang melebihi batas maksimal untuk kata sandi, jika tidak benar maka akun FB tadi akan terblokir. Sehingga karena orang yang tidak berwenang tadi, pengguna resminya tidak dapat mengakses akunnya.

Simak Juga:: Cari Tahu Apa Itu Ransomware? Cara Kerja dan Pencegahannya

Penutup

Prinsip keamanan jaringan perlu diketahui oleh setiap pengguna perangkat maupun layanan digital saat ini, agar dapat aman dari serangan jaringan.

Terutama bagi pengusaha yang banyak melakukan transaksi secara online hal ini merupakan suatu kebutuhan mutlak untuk terhindar dari kejahatan digital.

Selain mempelajari dan membangun keamanan jaringan sendiri ada cara lain yang lebih mudah. Anda bisa memanfaatkan service dari Deltadata Mandiri dalam upaya meningkatkan proteksi data dan juga server Anda.

Deltadata Mandiri merupakan perusahaan profesional berpengalaman yang berkecimpung dalam bidang transformasi digital.

Silahkan hubungi Deltadata lebih lanjut untuk mendapatkan informasi terbaru, melalui email berikut: marketing@deltadatamandiri.com

Simak Juga:: Peran Penting Cyber Security dalam Melindungi Data dan Privasi