Kenali Jenis Teknologi Deception Honeypot di Siber Security

January 22, 2024
Danar

Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) memaparkan data bahwa hingga April 2022 terdapat setidaknya 100 juta kasus kejahatan siber yang terjadi di Indonesia. Hal ini tentu menjadi peringatan untuk menerapkan siber security, salah satunya dengan sistem keamanan honeypot.

Teknologi deception honeypot di siber security memiliki peranan yang penting, karena fungsinya yang dapat menangani serangan siber.

Seperti yang kita ketahui, terdapat banyak bentuk atau jenis dari sistem keamanan dalam dunia siber. Dan masing-masing dari sistem keamanan tersebut memiliki metode dan fungsinya tersendiri.

Pengertian Teknologi Deception Honeypot

Honeypot adalah salah satu jenis sistem keamanan siber yang dipasang sebagai umpan untuk menarik perhatian para penjahat siber (hacker). Dengan kata lain, sistem teknologi honeypot dapat mengelabui para penjahat siber sehingga mereka salah sasaran ketika akan melakukan kejahatan.

Sistem keamanan honeypot dapat menjadi upaya dalam mencegah terjadinya peretasan. Karena sistem ini dapat memberikan prediksi sejak dini dan memberikan respon sesuai kebutuhan.

Prediksi tersebut terjadi karena ketika serangan kejahatan siber telah masuk dalam perangkap, maka tim cyber security akan mendapatkan informasi penting terkait serangan tersebut. Seperti jenis serangan, hingga metode serangan yang mereka lakukan.

Dengan demikian, ketika serangan tersebut datang kembali maka Anda sudah bisa melakukan antisipasi berdasarkan dengan data yang sudah ada.

Setelah mengetahui penjelasan mengenai apa itu honeypot, mungkin Anda mulai bertanya-tanya sebenarnya bagaimana cara kerja dari sistem keamanan siber tersebut?

Simak Juga:: Peran Penting Cyber Security dalam Melindungi Data dan Privasi

Cara Kerja Honeypot dalam Cyber Security

Seperti pemaparan sebelumnya, bahwa honeypot merupakan sistem keamanan siber dengan cara melakukan tiruan atau modifikasi sistem. Tujuannya adalah untuk mengelabui para hacker.

Misalnya, honeypot bisa melakukan tiruan menjadi sebuah sistem database yang berisi informasi sensitif sebuah perusahaan. Atau mengelabui hacker menjadi sebuah sistem yang berisi data-data konsumen seperti data pribadi hingga informasi kartu kredit.

Cara lain yang bisa honeypot lakukan untuk mengelabui hacker adalah dengan membuat sistem yang memiliki tingkat keamanan rendah. Misalnya dengan menggunakan port yang sangat rentan terhadap pemindaian. Dengan demikian, para hacker akan terpancing untuk melakukan kejahatan siber.

Proses atau aktivitas yang dilakukan dalam mengelabui hacker tersebut bertujuan agar tim cyber security dapat memahami pola, metode, hingga strategi yang dilakukan hacker dalam melakukan pembobolan. Dengan mengetahui informasi tersebut maka bisa menjadi bahan evaluasi untuk meningkatkan pertahanan dalam melindungi jaringan.

Secara umum, terdapat beberapa jenis dari sistem keamanan honeypot dalam menghadapi ancaman serangan siber

Simak Juga:: Cara Kerja XDR dan Manfaatnya untuk Keberlangsungan Bisnis

Jenis-Jenis Teknologi Deception Honeypot

Setiap sistem keamanan siber biasanya memiliki jenisnya sendiri, begitupun dengan teknologi deception honepot. Berikut beberapa jenis-jenisnya:

1. Malware Honeypot

Jenis yang pertama ini menggunakan vector serangan yang memang sudah diketahui dapat memikat malware. Cara kerjanya adalah dengan membuat modifikasi perangkat Universal Serial Bus (USB).  Sehingga ketika malware menyerang, honeypot dapat mengelabui malware tersebut untuk menyerang USB tiruan.

2. Database Honeypot

Untuk membuat database palsu dengan tujuan untuk menarik pelaku kejahatan siber yang hendak menyerang database seperti SOL Injection. Jenis honeypot ini bisa Anda implementasikan dengan menggunakan firewall database.

3. Spam Honeypot

Sistem honeypot ini dirancang untuk menarik spammer dengan menggunakan proxy terbuka dan mail relays. Salah satu bentuk kejahatan siber adalah para spammer akan mengirimkan email untuk melakukan pengetesan. Apabila berhasil, maka mereka akan mengirimkan pesan spam dengan jumlah yang sangat banyak.

Dengan adanya jebakan spam, maka tim cyber security dapat mengidentifikasi rencana ancaman spam tersebut, sehingga bisa segera melakukan tindakan dengan melakukan pemblokiran.

4. Honeynet

Honeynet terdiri dari jaringan honeypot, yakni terdapat beberapa jaringan sehingga dapat membentuk honeynet. Sistem keamanan ini dapat mengidentifikasi dan mempelajari berbagai jenis serangan. Seperti serangan terhadap Content Delivery Network (CDN), serangan ransomware dan serangan Distributed Denial of Service (DDoS).

5. Client Honeypot

Jenis honeypot yang ini akan berusaha untuk menarik perhatian hacker yang menjadikan client sebagai target sasarannya. Dalam hal ini client honeypot akan mengelabui hacker dengan melakukan penyamaran menjadi client. Tujuannya agar mengetahui bagaimana para hacker tersebut membuat modifikasi terhadap server selama mereka melakukan penyerangan.

Pada praktiknya dalam memerangi penjahat siber, client honeypot biasanya dijalankan dalam lingkungan virtual dan dengan perlindungan tertentu. Tujuannya adalah untuk mengurangi terjadinya risiko paparan terhadap pihak peneliti.

Simak Juga:: Apa itu Metadata? Inilah Contoh dan Perbedaannya dengan Data

Cara Menerapkan Sistem Keamanan Honeypot

Mengingat semakin banyaknya kasus kejahatan siber dari tahun ke tahun, maka sudah saatnya Anda mulai aware terhadap keamanan siber. Salah satunya dengan penerapan sistem keamanan honeypot.

Apabila Anda ingin menerapkan sistem teknologi deception honeypot di siber security, bisa menggunakan layanan terbaik dari Deltadata Mandiri.

Deltadata Mandiri memiliki tim professional dan berpengalaman pada bidang transformasi digital, sehingga bisa menyelesaikan permasalahan Anda dalam upaya meningkatkan proteksi data dan server.

Silahkan hubungi Deltadata lebih lanjut untuk mendapatkan informasi terbaru mengenai sistem keamanan honeypot, melalui email berikut: marketing@deltadatamandiri.com

Simak Juga:: Pahami Data Security Yang Bermanfaat Untuk Keamanan Data Perusahaan